Thursday 27 November 2014

Mengenal Tulisan Jurnalistik (3): Opini, Esai, dan Kolom

Selain tulisan berita yang mengutamakan aktualitas, terdapat pula jenis tulisan yang berisi pendapat pribadi yang banyak dipublikasikan melalui media cetak maupun online. Bentuk tulisan yang memuat pendapat pribadi biasanya dibedakan menjadi tiga: opini, esai, atau kolom.

Adakalanya opini, esai, dan kolom diartikan sama. Terkadang semua tulisan yang berupa pendapat pribadi disebut opini atau esai saja. Tetapi berdasarkan tujuan penulisan dan topik yang dibahas, ketiganya didefinisikan berbeda.

1. Kolom

Kolom adalah tulisan berupa pendapat pribadi yang biasanya dibuat mengalir, teduh, dan mendalam. Tulisan kolom biasanya bertendensi untuk menyentuh hati dan pikiran pembaca dengan mengulas permasalahan tertentu.

2. Opini

Opini adalah tulisan yang mengangkat masalah-masalah terkini. Opini biasanya berisi pendapat seseorang akan suatu peristiwa yang terjadi, misalnya opini soal kecurangan pilpres, soal kenaikan BBM, atau opini soal kasus korupsi.

3. Esai

Esai adalah tulisan yang mengangkat topik-topik umum. Esai biasanya ditulis oleh seseorang yang ahli dalam bidang tertentu, oleh karena itu tulisan esai kerap disisipi kutipan-kutipan para ahli atau teori-teori dari tulisan-tulisan ilmiah.

Unsur-unsur kolom/ opini/ esai

Opini atau esai bukan merupakan tulisan ilmiah, sehingga dalam penulisannya harus dibedakan dengan tulisan-tulisan ilmiah. Dalam tulisan opini atau esai sebisa mungkin tidak menggunakan bullet and numbering, juga penulisan referensi pun dapat disisipkan langsung pada tulisan, tidak perlu ditulis terpisah pada bagian footnote.

Secara ringkas, kolom/ opini/ esai mengandung tiga unsur yang membangun sebuah tulisan, yaitu: pendahuluan, isi, dan gagasan.

Pada pendahuluan, setelah ditulis sekalimat lead (kepala berita), pembaca dikenalkan terhadap topik atau masalah yang dibahas, namun tidak perlu dituliskan secara eksplisit.

Argumentasi atau gagasan penulis, beserta data-data, dan solusi disajikan dituliskan pada paragraf-paragraf isi. Kemudian, opini atau esai diakhiri dengan separagraf kesimpulan yang meringkas keseluruhan isi tulisan. Ada baiknya, pada paragraf kesimpulan dihindari pengulangan kalimat-kalimat dari paragraf-paragraf isi, sehingga kesimpulan merupakan isi yang disampaikan secara ringkas dengan kalimat yang baru.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis opini/ esai:
  • Judul: tidak hanya dalam penulisan opini/ esai, pada semua jenis tulisan judul merupakan unsur penting yang membuat pembaca tertarik atau tidak tertarik terhadap suatu tulisan.
  • Sisi pandang: dalam menulis opini/ esai, seseorang perlu mempunyai sisi pandang dan menggunakan data-data atau referensi untuk memperkuat sisi pandangnya tersebut.
  • Kepadatan tulisan: Dalam menulis esai, utamanya, meskipun menggunakan data atau referensi yang banyak, tidak boleh memindahkan begitu saja isi dari referensi yang digunakan. Namun harus dipilah kutipan-kutipan dan data yang penting saja yang ditulis.
  • Bahan/ referensi: semakin banyak referensi dan bahan, maka semakin baik tulisan opini/ esai. Artinya sisi pandang seorang penulis dapat diperkuat dengan berbagai referensi tersebut.
  • Keruntutan tulisan: kalimat-kalimat dan paragraf-paragraf dalam tulisan opini/ esai harus dibuat mengalir dan runtut. Artinya, satu kalimat dengan kalimat selanjutnya dan satu paragraf dengan kalimat selanjutnya saling berkaitan.


Ditulis oleh Ismail Nur Hidayat, seorang mahasiswa biasa dan penulis lepas.
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 comments

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 Komunitas Gali Softskill (GOKILL)
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top