Air merupakan sumber
penting bagi kehidupan yang harus dijaga. Manusia membutuhkan air setiap
harinya. Sumber Daya Air (SDA) memang tidak bisa habis, siklus air terus berlangsung
dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi,
evaporasi, dan transpirasi. Tetapi, kualitas perairan bisa menurun kegunaannya.
Air sangat penting bagi kita karena air merupakan faktor pembatas dalam
kehidupan yaitu; 1. Setidaknya 85% cairan tubuh kita adalah air (medium
internal), 2. Ekosistem perairan adalah habitat (Medium eksternal), 3. Ketersediaan,
kuantitas, kualitas–siap pakai distribusi air sering tidak sebanding dengan
kebutuhan.
Kegunaan air mulai dari
aktivitas sehari-hari hingga aktivitas pertanian, perikanan, industri, transportasi,
dan lain-lain. Namun, air semakin hari semakin tercemar seiring meningkatnya
aktivitas manusia. Sekarang ini, lingkungan perairan merupakan wadah penampung
pencemaran (limbah). Salah satu penyebab pencemaran air adalah pembuangan
sampah dari rumah tangga. pembuangan bahan buangan seperti sampah, minyak, feses
secara tidak tersistem akan menyebabkan sifat air berubah dan seterusnya
membawa kepada pencemaran. selain itu, industry-industri yang tidak bertanggung
jawab membuang sisa toksik ke dalam sungai dan laut juga mendorong ke
pencemaran air. Masalah timbul bila zat cair kimia yang disalurkan ke dalam
sungai atau laut tidak dikelola sehingga air menjadi teracuni. air yang
tercemar mengandung bahan kimia seperti sodium, nitrat, merkuri dan sebagainya yang
dapat mengganggu kesehatan manusia. Contohnya, natrium memberi implikasi kepada
jantung. merkuri dan timbal dapat menyebabkan kerusakan syaraf. Air yang
tercemar dapat pula menyebabkan penyakit berbahaya seperti disentri, tipus, dan
hepatitis.
Terdapat beberapa macam
teknik pengendalian pencemaran air, dari mulai tahap pencegahan, recycle, remediasi, bioremediasi, dan
filtrasi. Tahap pencegahan dapat berupa proses pemurnian limbah industri,
penggunaan detergen dari senyawa organik, penggunaan pupuk dan pestisida yang
tidak berlebihan, dan buang sampah pada tempatnya. Recycle sampah/limbah juga
dapat dilakukan untuk mengurangi dampak pencemaran air serta pengelolaan limbah
lebih bermanfaat. Contohnya, pengelolaan limbah organik menjadi pupuk, sampah
plastik menjadi barang-barang kerajinan tangan, pengelolaan limbah cair panas
industri sebagai energi terbarukan, dan lain-lain. Remediasi dan bioremediasi
dilakukan dalam langkah penanggulangan pencemaran air dengan tujuan untuk
memecah atau mendegradasi bahan pencemar menjadi bahan yang kurang atau tidak
beracun. bioremediasi biasanya menggunakan mikroorganisme, sedangkan remediasi
melalui sistem pembersihan di lokasi tertentu.
Pencegahan dan
penanggulangan pencemaran air harus kita upayakan karena kualitas air bisa
mempengaruhi kondisi tubuh kita. Berdasarkan penelitian Dr. Masaru Emoto,
tentang perilaku air, air bisa mentransfer pesan-pesan baik melalui
bentuk-bentuk molekul air yang indah. Beliau menguraikan, air bersifat bisa
merekam pesan, seperti pita magnetik atau compact disk. Sehingga, air yang
masuk ke tubuh kita akan mempengaruhi kondisi fisik dan batin kita. Pesan dari
pemateri adalah kita harus menjaga lingkungan alam sekitar dengan baik karena
alam telah ramah dengan memberikan kita berbagai kebaikannya.
Pembicara adalah Rafiq dari FPIK angkatan 2011 dan penulis adalah Saddam dari FPIK 2011. Untuk dapat menghubungi Saddam bisa melalui emailnya di ashabibi49@gmail.com
0 comments