Berita adalah tulisan mengenai suatu peristiwa yang
terjadi dan disebarluaskan kepada publik melalui media cetak maupun elektronik.
Berita merupakan produk utama lembaga-lembaga jurnalistik selain esai, kolom,
video berita, atau infografik. Walaupun kebanyakan berita dipublikasikan oleh
lembaga jurnalistik, bukan berarti berita tidak boleh ditulis oleh perorangan
atau lembaga non-jurnalistik.
Biasanya lembaga pemerintah atau organisasi juga
memiliki media informasi internal yang memuat berita mengenai kegiatan atau
kebijakan lembaga pemerintah atau organisasi tersebut. Berita yang diterbitkan
oleh organisasi atau lembaga disebut press
release.
Berita yang ditulis sekurang-kurangnya harus
mengandung unsur 5W+1H dengan menggunakan pendekatan penulis berita (reporter)
sebagai orang pertama (orang yang bercerita) dan tokoh yang ada dalam berita
adalah orang ketiga (orang yang diceritakan). Jadi pada dasarnya penulis berita
bertugas menceritakan kejadian yang ia lihat, meskipun tidak terlibat langsung
dalam kejadian tersebut.
Berdasarkan konten yang dimuat, secara garis besar
tulisan berita dibedakan menjadi 2 jenis: berita langsung (straight news)
dan berita mendalam (indepth news).
1. Berita langsung
(straight news)
Berita langsung atau berita singkat berisi
informasi-informasi ringan dan sangat terikat oleh waktu. Biasanya berita
langsung memuat informasi mengenai suatu kegiatan atau event. Karena sangat
terikat oleh waktu, berita langsung sangat menonjolkan nilai kebaruan (newsness)
dan biasanya berita langsung diterbitkan beberapa saat setelah kegiatan
berlangsung.
Dalam menulis berita langsung biasanya reporter cukup
memerlukan 1-2 narasumber saja dan tulisannya pun tidak terlalu panjang.
Biasanya semua unsur informasi sudah dimuat lengkap di paragraf pertama berita,
adapun paragraf ke dua dan seterusnya hanya memuat informasi tambahan.
Contoh berita ringan: berita olahraga, berita event,
berita entertainment, dll.
2. Berita mendalam
(indepth news)
Berita mendalam (indepth news) berisi
informasi-informasi yang cukup serius. Adakalanya berita mendalam
diklasifikasikan lagi menjadi beberapa jenis, seperti berita kasus dan berita
investigasi.
Berita mendalam biasanya ditulis dengan mengorek
informasi dari banyak narasumber, dan bisa jadi antar sumber memberikan
informasi yang saling bertentangan. Oleh karena itu penulis berita mendalam
perlu melakukan kroscek dari banyak sumber dan menulis berita secara obyektif (cover
both side).
Contoh berita mendalam: berita kasus pencucian uang,
berita kasus pembunuhan, berita korupsi, dll.
Kriteria nilai berita
Selain harus memenuhi unsur 5W+1H tulisan berita juga
harus ditulis dengan mempertimbangkan nilai-nilai berita, di antaranya:
- Kebaruan (newsness): semakin baru atau waktu penerbitan berita semakin dekat dengan kejadian, maka berita tersebut semakin layak baca.
- Keluarbiasaan (unusualness): berita akan menarik jika memuat hal-hal yang tidak umum terjadi di masyarakat. Analogi yang biasa digunakan: anjing menggigit manusia bukan berita, tetapi manusia menggigit anjing adalah berita, karena manusia menggigit anjing adalah hal yang tidak biasa.
- Akibat (impact): akibat yang ditimbulkan jika berita diterbitkan harus diperhatikan, apakah memberikan pencerahan ataukah justru menimbulkan kegaduhan di masyarakat jika diterbitkan.
- Aktualitas (actuality): berita yang ditulis harus benar-benar terjadi.
- Kedekatan (proximity): jika topik yang diberitakan dekat dengan pembaca atau seputar peristiwa yang berkaitan dengan pembaca, maka berita akan sangat menarik bagi pembaca tersebut.
- Informasi (information): berita harus bersifat mengabarkan.
- Konflik (conflict): berita akan semakin menarik jika terdapat dua sisi bertentangan yang diulas dalam berita, entah berasal dari narasumber atau kejadian itu sendiri.
- Ketokohan: berita akan menarik jika berkaitan dengan tokoh terkemuka atau dikenal banyak orang.
- Kejutan (surprising): adanya hal-hal baru dalam berita akan menarik minat pembaca.
- Ketertarikan manusia (human interest): semakin memuat fakta-fakta yang menguras emosi pembaca, maka berita tersebut semakin layak baca.
Pola penulisan berita
Pola penulisan berita yang umum digunakan ada dua,
yaitu pola piramida terbalik dan pola piramida. Pola piramida terbalik lebih
jamak digunakan. Pola ini memuat informasi-informasi penting di paragraf awal,
lalu dilanjutkan dengan informasi-informasi tambahan pada paragraf selanjutnya.
Pembaca biasanya sudah disajikan inti berita (berupa 5W+1H) di paragraf awal.
Pola ini biasanya digunakan untuk menulis berita straight news.
Sementara itu pola pola penulisan piramida
mendahulukan informasi-informasi yang kurang penting terlebih dahulu di
paragraf awal, kemudian disusul informasi-informasi penting di paragraf
selanjutnya, lalu informasi utama diletakkan di akhir paragraf. Pola penulisan
piramida ini sudah jarang digunakan oleh penulis berita.
Syarat-syarat menulis
berita
Berita tidak boleh ditulis berdasarkan cerita yang
dikarang oleh reporter, melainkan harus benar-benar aktual. Untuk memenuhi
prinsip aktualitas berita bisa digali dari beberapa sumber, antara lain: hasil
wawancara narasumber, press release, informasi dari kantor berita, dokumen
pemerintah atau organisasi, atau dari lansiran berita lain yang sudah terbit.
Selain itu penulis berita juga harus memiliki latar
belakang pengetahuan yang luas, mengetahui topik yang akan ditulis atau
diberitakan, tidak memuat informasi-informasi palsu, dan bersikap obyektif.
Ditulis oleh Ismail
Nur Hidayat, seorang mahasiswa biasa dan penulis lepas.
0 comments