Thursday 27 November 2014

Mengenal Tulisan Jurnalistik (2): Menulis Feature (Berita Kisah)


Tulisan jurnalistik tidak melulu kaku dan menihilkan sisi kreativitas penulis berita. Terdapat pula jenis tulisan feature yang sangat banyak mendatangkan hits dari pembaca karena sangat digemari. Media-media besar pun biasanya menyisipkan beberapa kolom khusus pada situsnya untuk memuat tulisan-tulisan feature dari berbagai topik.

Tulisan feature adalah tulisan berita yang mengandung nilai seni dan bersifat menghibur atau menyentuh pembaca. Feature biasanya ditulis dengan bahasa yang luwes dan terkadang menonjolkan sisi subyektifitas penulis. Ada beberapa ciri yang dapat membedakan tulisan feature dengan berita mainstream, misalnya: teras berita (lead)—terletak di paragraf pertama tulisan—terdengar bebas, lenggang cerita santai, deskripsi tokoh dan kejadian sangat detail, dan biasanya terdapat pesan di akhir-akhir tulisan.

Tidak ada rumusan tunggal tentang batasan-batasan tulisan feature, tetapi pada umumnya tulisan feature dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, antara lain:

1. Feature profil (ketokohan)

Feature profil biasanya menjadi konten wajib di majalah-majalah. Feature profil menceritakan seorang tokoh yang memiliki kisah hidup atau suatu sisi dalam dirinya yang layak diceritakan kepada orang lain. Misalnya feature profil yang menceritakan seorang yang memperoleh kesuksesan dengan jalan berliku dan panjang. Selain feature profil yang menceritakan tokoh ada pula feature yang menceritakan profil suatu tempat atau bangunan.

2. Feature perjalanan (adventure)

Feature perjalanan biasanya menceritakan perjalanan seseorang menjelajahi suatu tempat, baik untuk wisata maupun untuk bertugas. Terkadang feature perjalanan ditulis berdasarkan kisah-kisah yang mengharukan, misalnya tentara yang menjalani tugas di medan perang, seorang jurnalis yang terperangkap dalam bencana alam, atau seseorang yang menelusuri asal-usul keluarganya. Dalam penulisan feature perjalanan diskripsi dan kutipan tokoh sangat penting.

3. Trend Feature

Trend feature biasanya berisi gaya hidup atau fenomena yang berkembang pada suatu kelompok masyarakat. Misalnya trend feature yang membahas perubahan perilaku remaja di era sosial media atau cara berpakaian anak muda, dan semacamnya.

4. Feature sejarah (historical feature)

Feature sejarah menyajikan informasi yang berkaitan dengan tokoh sejarah, benda, atau tempat yang memiliki nilai sejarah. Feature sejarah menggabungkan berbagai sumber untuk menceritakan kembali sejarah. Misalnya, ketika seseorang ingin mengulas sebuah bangunan bersejarah, maka bisa saja ia menggali informasi dari saksi sejarah, melihat langsung kondisi masyarakat di sekitar bangunan tersebut sekarang, membaca sumber sejarah, dan bagaimana kepedulian masyarakat kini dengan bangunan tersebut, lalu menggabungkan semua informasi tersebut menjadi sebuah tulisan feature.

5. Human interest feature

Human interest feature menceritakan perilaku seseorang atau kelompok yang menyentuh perasaan, misalnya seorang mahasiswa biasa yang berjuang gigih untuk membiayai kuliahnya. Berbeda dengan feature profil, human interest feature lebih menekankan tingkah laku pelakunya.

6. Feature tips (kiat)

Feature tips memberikan informasi kepada pembaca mengenai cara melakukan sesuatu, misalnya: cara menemukan pekerjaan, cara berbusana, cara mempererat tali persaudaraan, dsb.

Unsur-unsur feature

Ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam menulis feature, antara lain:

  • Informatif: feature bisa mengambil sisi yang tidak terjamah oleh berita biasa. Misalnya pada peristiwa Bom Bali tidak hanya kronologi kejadian, pelaku, motif pelaku, dan aksi pelaku saja yang menarik untuk diulas, tetapi ada pula kisah-kisah para relawan atau para keluarga korban yang terkena serangan tersebut. Hal ini sering kali tidak ditulis pada berita biasa.
  • Kreativitas: penulis feature dapat memasukkan imajinasinya setelah melakukan peliputan atau penelusuran atas suatu kejadian, sehingga tulisan yang dihasilkan seakan mengandung unsur seni. Tetapi feature jelas sangat berbeda dengan fiksi.
  • Subyektifitas: beberapa feature ditulis dengan menggunakan pendekatan penulis berita sebagai orang pertama yang mengalami kejadian atau terlibat dalam kejadian, sehingga penulis dapat memasukkan emosi dan pikirannya dalam tulisan feature.
  • Menghibur: salah satu tujuan penulisan feature adalah agar pembaca terhibur dengan tulisan yang disajikan. Jika pada berita biasa pembaca hanya mendapatkan informasi, tetapi dalam tulisan feature harus terdapat sisi hiburan bagi pembaca.
  • Awet: Tujuan feature bukan mengejar kecepatan berita. Bisa saja feature mengenai suatu kejadian diterbitkan seminggu atau beberapa minggu setelah kejadian itu berlangsung. Oleh karena itu feature harus ditulis sedemikian rupa agar layak dibaca kapanpun, seperti cerita atau cerpen yang tetap segar meskipun dibaca sekian lama setelah ditulis.

Ditulis oleh Ismail Nur Hidayat, seorang mahasiswa biasa dan penulis lepas.
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 comments

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 Komunitas Gali Softskill (GOKILL)
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top